Friday, October 22, 2010

Kereta Rusia...

"Tuutt...tuuttt...
Mohon pehatian kereta dari Surabaya akan memasuki jaur 1"
Mungkin sering kita dengarkan jika kita pernah di Stasiun Gambir atau Stasiun Jatinegara di Jakarta.
Oh kereta api Indonesia masih saja setengah merana dengan kejadian-kejadian kecelakaan, apa lagi yang terbaru kecelakaan kereta di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah.
Disini tidak akan membahas masalah itu deh...hanya akan berbagi tentang foto-foto kereta api yang wuih....ajib banget. Foto-foto itu tentang kereta api yang berada di Rusia dan negara-negara bekas jajahannya dahulu. Dari kereta tua rongsokan seperti di bawah ini :
atau juga yang super panjang seperti di bawah ini nih :
Memang sangat mengagumkan deh. Masih kurang,? silahkan lihat satu lagi deh :

Walaupun sekarang Rusia sudah tidak sekuat dahulu, tapi sisa-sisa kejayaannya dahulu masih bisa dinikmati sampai sekarang. Salah satunya ya kerata api dan jaringan rel-nya yang membentang luas seantero rusia dan eks jajahannya. Tak ada salahnya kita belajar tentang Rusia dari segi lain yaitu menikmati keindahan, dan keperkasaan kereta apinya, apa lagi sebagai pecinta kereta api (kereta api maniak), seperti saya ini. Foto-foto ini saya temukan beberapa tahun lalu ketika saya baru pertama-tama sekali mengenal dunia internet dan browsing dari warnet yang diajarin oleh teman saya.
Dan untuk menikmati lebih banyak lagi foto-fotonya silahkan anda kunjungi ke sini, biar anda puas seperti saya deh...dan anda bisa melihat hal-hal lain yang mencengangkan dari halaman web tersebut, selamat berselancar...

Wednesday, October 6, 2010

Masjid-masjid di Singapura(1)

Mengenai perjalanan islam di Singapura mungkin terlalu panjang untuk dibahas, hanya mengenai masjid-masjid saja yang akan diulas disini. Sebagai tonggak bahwa disini masih tegak islam  berdiri . Negara kecil tetangga Indonesia yang kaya raya, sehingga para artis atau kita-kita pengin rasanya jalan-jalan menikmati keriuhannya Singapura. Namun akan lebih baik jika kita selain bertamasya ria kita tetep bisa juga berwisata religi.
Kali ini akan dimulai dari masjid Angulia.
Masjid Angulia ini terletak di daerah yang dikenal dengan Little India, agak dijantung kawasan kota. Masjid ini juga berdekatan dengan Mustafa Center, sebuah mall yang serba lengkap yang dimiliki pengusaha muslim dari India.
Dari segi bangunannya masjid ini hanya sederhana saja, terkesan klasik dan antik, dengan warna kuning gading di sebagian luarnya. Bangunannya seperti bercorak India, karena menurut sejarahnya, masjid ini dibangun oleh muslim keturunan India (Tamil) Ahmad bin Mohamed Salleh Angullia.
Di masjid ini akan banyak ditemui masyarakat muslim dari keturunan dan juga pelancong dari daerah India, Pakistan dan sekitarnya itu. Masjid terdiri dari dua lantai lantai dasar untuk jamaah pria, sedangkan untuk muslimah disediakan ruang shalatnya di lanti dua. Masjid ini hanya berukuran kecil yang diperkirakan hanya memuat tak lebih dari 500 jamaah.
Nah biarpun kecil, kalo saat jalan-jalan ke Singapura, dan kebetulan berada di sekitar Little India jangan lupa mampir kesana, sekalian untuk shalat tentunya bagi anda yang muslim.

Sang Dewi

SANG DEWI

Aku telah berkali menanti jiwa yang akan menghantarkanku

Menghantarku dalam lembaran cinta, cita yang selalu mengeratkan nadiku

Lembaran-lembaran asa yang berkali terpuruk menyaksikan dunia…..

Yang kadang membuatkau terlena, entah mengapa…??

Bukan  aku terseret dalam arus hinanya….

Tapi seperti aku menurut hipnotisnya…..

Tapi aku tetap berusaha tegar menghadapimu hai dunia……

Ya Allahu robbi…kutunggu sang dewi kirimanmu..

Menemani dalam semangat yang baru

Memberikan kecupan perjuangan hidupku

Membagikan cinta keridloan-Mu

Hempaskan keputus-asaan masa lalu

Akan kuberikan cintaku, insyaallah atas nama-Mu

Akan kucurahkan kasih sayang dari-Mu

Meniti hidup yang telah kau berikan..

Menebarkan senyum kepada alam..

Menebarkan cita-cita….

Dewiku, temanilah aku dalam suka dukaku

Dewiku, iringilah langkah gontaiku agar tegap kembali

Dewiku, mari tebarkan kasih sayang-Nya

Dewiku, marilah…….kugandeng tanganmu bersamaku untuk selamanya..

Dewiku, aku mengharapmu…kau yang terakhir dalam hidupku

Satukan jiwa kita untuk kebaikan semua……..

teruntuk D L,
19-01-2009

Menanti Matahari Terbit

MENANTI MATAHARI TERBIT

Sudah setengah jalan menahan gontai tubuh

Perjalanan yang membuatku bosan, merasa lelah

Yang tak sepatutnya terasakan

Yang tak sepatutnya dikeluhkan

Perjalanan meniti hari yang mununggu matahari

Meniti minggu yang seperti termangu

Meniti bulan yang kadang tak terang

Menanti tahun yang tak kunjung berujung

Berharap mentari tersenyum memerah

Menggeliatkan semangat yang kadang meluruhkan jiwa

Meluruhkan batin yang seakan tersiksa

Tertahan dengan godaan dunia

Waktu makin berlalu menempati ruang-ruang sesak di penanggalan

Terhitung hari, minggu, bulan dan tahun

Yang menyibukkan dengan hitungan-hitungan

Bahkan detik, menit dan jam

Hai rembulan teranglah dirimu……

Bersama bintang-bintang yang selalu mencerahkan

Saling menghangatkan dunia yang terus merana

Mengeluhkan banyaknya manusia yang durjana

Bergantianlah matahari, rembulan dan bintang

Sinarkan lah semangat yang kau terus pancarkan…

Semangat yang tiada pernah padam..

Sebelum kiamat menjelang…

Curahkan habatnya cinta yang membuat dunia tenteram

Cinta yang bersemangat menjalani kehidupan..

Yang terus meniti setiap titik waktu yang tiada berujung

Yang tak bisa mengharapkan kembali tanpa berlalu…..

Curahkan cinta dan semangatmu untuk dunia

Yang tak lelah menanti kehadiranmu yang  tanpa hentinya…

Karena kami selalu menunggu…..

Cinta, damai dan tentramnya dunia yang bertambah sesak oleh Durjana…

Jakarta, 17 01 2009